PELAYANAN YANG BERKELANJUTAN

BACAAN ALKITAB : 1 Tesalonika 3
PERENUNGANKU
Pelayanan misi seharusnya tidak boleh dipandang sebagai pelayanan “tabrak-lari”, melainkan pelayanan yang berkelanjutan. Walaupun pelayanan Rasul Paulus di Tesalonika telah menghasilkan munculnya suatu jemaat teladan (1:7), Rasul Paulus tidak beranggapan bahwa pelayanannya di sana telah selesai. Dia ingin memastikan bahwa jemaat Tesalonika sanggup mempertahankan iman saat berhadapan dengan orang-orang yang memusuhi kekristenan (3:5).

Untuk melengkapi pelayanannya, Rasul Paulus melakukan dua hal:
Pertama, dia mengutus Timotius untuk mendampingi, menguatkan, dan membina iman jemaat (3:2). Saat Timotius kembali dengan membawa kabar baik tentang iman jemaat Tesalonika, Rasul Paulus— yang sedang mengalami kesesakan dan kesukaran—merasa terhibur (3:6-7). Rasul Paulus mengungkapkan perasaannya dengan perkataan yang sangat mengesankan, “Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan.” (3:8). Bagi Rasul Paulus, pelayanan misi bukan hanya sekadar kewajiban, melainkan beban hati yang serius. Sukacitanya bukan muncul bila dia dianggap sudah melakukan tugas dengan baik, melainkan sukacitanya muncul bila orang-orang yang dia layani terus bertumbuh dalam iman sehingga sanggup mengatasi semua tantangan iman yang mereka hadapi. Ia amat rindu bertemu dengan jemaat Tesalonika, bukan supaya dia bisa menerima penghormatan atas jasa-jasanya, tetapi supaya dia bisa menambahkan apa yang masih kurang dalam hal iman jemaat (3:10). Jelas bahwa Rasul Paulus melayani dengan segenap hati.

Kedua, dia mendoakan jemaat (3:10-13). Bila kita memperhatikan isi doa Rasul Paulus, jelas bahwa doa tersebut berkaitan dengan tiga ciri penting yang harus ada dalam setiap jemaat, yaitu iman (3:10), kasih (3:12), dan pengharapan (3:13). Sebenarnya, ketiga ciri itu sudah terlihat dalam kehidupan jemaat di Tesalonika (1:3). Akan tetapi, kedalaman iman kita, keluasan penerapan kasih kita, serta ketekunan pengharapan kita perlu untuk terus dipertahankan, bahkan perlu dikembangkan.

Apakah Anda dan gereja Anda telah terlibat dalam pelayanan misi yang berkelanjutan? Pelayanan misi seharusnya bukan tugas gereja besar saja, melainkan tugas semua orang percaya. Misi gereja adalah tugas besar yang harus dikerjakan bersama, baik melalui dukungan dana, keikutsertaan secara aktif, maupun melalui doa. [P]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2020