MANA YANG LEBIH MEMIKAT HATIMU?

BACAAN ALKITAB : 2 Samuel 11
PERENUNGANKU
Perangkap lalat Venus atau Dionaea muscipula adalah tanaman karnivora yang bisa menangkap mangsanya (serangga atau laba- laba) dengan struktur jebakan yang terbentuk dari belahan daun tanaman tersebut. Prosesnya terjadi ketika serangga yang terpikat dengan baunya hinggap di belahan daun tersebut. Saat serangga itu terlena dengan kenikmatan bau daun, daun itu akan mengatup secara tiba-tiba dan menjepitnya. Proses kerja tanaman ini mengingatkan kita akan cara kerja dosa yang tampak memikat, namun menjerat dan menghancurkan hidup manusia. Raja Daud juga tidak kebal menghadapi jerat dosa. Kejatuhan Raja Daud ke dalam dosa terjadi saat ia merasa yakin akan menang dalam peperangan melawan bani Amon. Saat itu, ia memilih untuk tinggal di lingkungan istana yang nyaman, dan ia menyuruh Yoab maju berperang. Celakanya, dalam kenyamanan inilah, Daud melakukan dua dosa besar secara berentetan.

Pertama, ia berzinah dengan Batsyeba, istri Uria. Raja Daud terpikat saat ia berada di atas sotoh istana dan melihat Batsyeba sedang mandi. Meski tahu bahwa Batsyeba telah memiliki suami, Raja Daud tetap menghampirinya sehingga Batsyeba mengandung. Kedua, demi menutupi skandal itu, Raja Daud nekat menyusun skenario untuk membunuh Uria dengan cara menempatkannya di barisan terdepan dalam pertempuran paling hebat melawan bani Amon. Dua dosa yang dilakukan Raja Daud ini sungguh menyedihkan mengingat bahwa sebelumnya, ia selalu berusaha hidup benar di hadapan Allah. Namun, dosa bisa menjerat siapa saja, termasuk orang seperti Raja Daud. Sepanjang pasal 11 ini, nama TUHAN baru muncul di ayat terakhir. Hal ini menunjukkan kemerosotan rohani Raja Daud yang tidak lagi berpaut pada Tuhan.

Kejatuhan Raja Daud ke dalam dosa perzinahan dan pembunuhan mengingatkan kita bahwa tidak ada seorang pun yang kebal terhadap godaan dosa. Kejatuhan banyak orang Kristen ke dalam dosa biasanya dimulai dengan kondisi rohani yang secara perlahan semakin menjauh dari Tuhan. Kondisi rohani seperti itu membuat daya pikat dosa yang menarik kita terasa menggiurkan. Tanpa sadar, kita bisa terperangkap dan akhirnya dosa menghancurkan hidup kita. Oleh karena itu, jangan beri kesempatan kepada dosa untuk memikat kita, namun hendaklah Allah sendiri yang diizinkan memikat hati kita senantiasa. [FI]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2020