HUKUMAN DAN ANUGERAH DALAM KRISTUS

BACAAN ALKITAB : Yesaya 15-16
PERENUNGANKU
Bangsa Moab adalah keturunan Lot—keponakan Abraham (Kejadian 12:5; 19:30-38). Saat bangsa Israel berada dalam perjalanan dari Tanah Mesir menuju Tanah Kanaan, pernah terjadi konflik hebat dengan bangsa Moab. (Bilangan 22-25). Balak, raja Moab, gagal meminta Bileam mengutuki bangsa Israel. Lalu, atas nasihat Bileam, Balak memerintahkan para wanita Moab merayu para pria Israel sehingga terjadi perzinahan dan praktik penyembahan berhala yang membangkitkan murka Tuhan serta mengakibatkan kematian 24.000 orang (Bilangan 25:1-9; 2 Petrus 2:15). Saat bangsa Israel menaklukkan Tanah Kanaan, Allah tidak menghendaki bangsa Israel merebut tanah milik bangsa Moab yang telah diwariskan oleh Allah kepada Lot (Ulangan 2:9). Akan tetapi, hal itu tidak berarti bahwa bangsa Moab adalah sekutu bangsa Israel, bahkan bangsa Moab sering bertempur dengan bangsa Israel. Ada kalanya bangsa Moab diizinkan Allah menaklukkan bangsa Israel sebagai hukuman saat bangsa Israel jatuh dalam dosa. Dewa Kamos yang disembah oleh bangsa Moab juga sering menjadi sumber godaan yang membuat bangsa Israel jatuh ke dalam penyembahan berhala. Sekalipun demikian, tidak boleh dilupakan bahwa Rut—yang masuk dalam silsilah Tuhan Yesus—adalah seorang wanita Moab.

Tidak mengherankan bila riwayat hubungan antara bangsa Moab dan bangsa Israel itu membuat nubuat hukuman kepada bangsa Moab cukup dahsyat. Walaupun nama-nama tempat yang disebut dalam nubuat penghukuman di Yesaya 15-16 tidak semua kita kenal secara jelas, banyaknya nama tempat yang disebut menunjukkan bahwa wilayah yang menderita karena serangan bangsa Asyur itu cukup luas. Uniknya, nubuat penghukuman kepada bangsa Moab ini ternyata mengandung unsur rasa kasihan. Bangsa Yehuda diminta untuk bersedia menolong saat Moab meminta bantuan—yang diungkapkan dengan mengirim anak domba ke Sion atau Yerusalem (16:1)—pada masa bencana. Takhta yang ditegakkan dalam kasih setia serta hakim yang menegakkan keadilan dan melakukan kebenaran merupakan gambaran tentang Sang Mesias (16:2-5; bandingkan dengan 2:1-5). Secara samar- samar, kisah bangsa Moab ini memperlihatkan bahwa keselamatan dalam Kristus ditujukan bagi semua bangsa. Apakah Anda sudah menerima keselamatan yang tersedia di dalam Kristus itu? [P]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2020