DIAM DAN ANDALKAN TUHAN

BACAAN ALKITAB : Mazmur 35
PERENUNGANKU
Seandainya kepala negara kita adalah presiden yang memercayai Yesus Kristus, apa yang kira-kira akan dia lakukan terhadap lawan- lawan politiknya yang berusaha dengan berbagai cara untuk menjatuhkannya? Ingatlah bahwa ancaman terhadap seorang kepala negara tidak selalu berasal dari negara asing, tetapi juga bisa berasal dari lawan politik yang berusaha merebut kekuasaan. Lawan politik seperti itu mungkin memakai berbagai strategi untuk memancing dan menjerat setiap keputusan dan tindakan sang kepala negara. Kondisi seperti itulah yang tampaknya dihadapi Daud dalam Mazmur ini.

Daud sedang berhadapan dengan orang-orang sebangsanya, bukan dengan bangsa-bangsa asing di sekitar wilayah kerajaannya. Ia tidak mau memakai kekerasan atau kekuatan militer untuk menghadapi bangsanya sendiri. Tidak ada satu pun kalimat atau perkataan Daud yang memperlihatkan tindakan aktif untuk menyerang saudara yang memusuhinya. Ia tidak pernah menyangka bahwa orang-orang yang telah ia perlakukan dengan baik akan membalas kebaikannya dengan perlakuan jahat (35:11-14). Air susu dibalas dengan air tuba! Akhir-akhir ini, kita cukup sering mendengar kisah tentang anak yang melaporkan ayahnya atau ibunya ke polisi karena merasa telah disakiti atau disiksa. Jika korban memiliki cukup daya untuk membalas ketidakadilan yang ia alami, apa yang akan ia lakukan? Walaupun atas nama tali kekeluargaan, acap kali tindakan pembalasan urung dilakukan, rasa sakit hati sulit diobati.

Daud pasti susah hati! Dia tidak sanggup menahan rasa sakit hatinya, sehingga ia meminta Tuhan membelanya. Dengan jujur, Daud meminta Tuhan mengambil tindakan yang perlu terhadap orang-orang yang terus berlaku jahat terhadap dirinya (35:1-8). Sekalipun demikian, Daud selalu menahan diri agar tidak melakukan tindakan yang ia tahu akan ia sesali. Bayangkan bahwa sekelompok orang yang tetap setia mendukung Daud merasa sangat geregetan terhadap diamnya Daud. Mereka berulang kali berusaha mempengaruhi—bahkan mendorong— Daud secara terang-terangan agar mengambil tindakan. Akan tetapi, Daud bergeming. Ia hanya mengandalkan Tuhan saja (bandingkan dengan 1 Samuel 26:5-12). Daud melihat ke depan, saat Tuhan bertindak membela dia. Mengandalkan Tuhan adalah pilihan yang tepat! [MN]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2020