HANYA ALLAH YANG SANGGUP MENOLONG | 唯有上帝能帮助





BACAAN ALKITAB : Yesaya 57:6-21

PERENUNGANKU
Kondisi kepemimpinan yang bobrok yang digambarkan dalam 56:9-12 membuat kondisi rakyat Yehuda tidak terurus. Kejahatan merajalela dan banyak orang benar atau orang saleh yang meninggal dunia dengan tenang tanpa disadari oleh orang yang masih hidup (57:1-2). Kematian ini sebenarnya merupakan bentuk kasih sayang Allah yang menginginkan agar orang yang saleh tidak mengalami kondisi yang terus memburuk. Pada masa itu, praktik penyembahan berhala sering disertai oleh praktik perzinahan sebagai bagian dari ibadah kafir, bahkan terdapat praktik pengorbanan anak (57:5-10) yang dimaksudkan sebagai persembahan untuk Dewa Molokh. Praktik perzinahan itu merupakan praktik upacara kafir untuk memohon kesuburan tanah kepada berhala atau dewa. Praktik pengorbanan anak itu dimaksudkan agar tidak terjadi bencana terhadap orang dewasa. Perlu dipahami bahwa praktik perzinahan dan praktik pengorbanan anak merupakan dua praktik ibadah kafir yang paling dibenci Allah dan memunculkan murka Allah (57:17). Akan tetapi, sebelum Allah menjatuhkan hukuman berat, umat Allah tidak sadar dan tidak bertobat dari dosa mereka. (57:11), padahal para berhala itu tidak akan dapat menolong bila Allah sudah menjatuhkan hukuman. Hanya Allah saja tempat perlindungan yang memungkinkan umat Yehuda bisa mengalami kondisi aman di Tanah Perjanjian (57:13). Puncak hukuman Allah adalah pembuangan umat Yehuda ke Babel. Pembuangan itu membuat mereka sangat direndahkan. Dalam keadaan terpuruk semacam itulah bangsa Israel baru bisa sadar dan mencari pertolongan Allah, dan Allah selalu mau memberi pertolongan bila umat-Nya bersedia merendahkan diri di hadapan-Nya (57:14-19).

Pengalaman bangsa Yehuda merupakan cermin bagi umat Alah sepanjang masa. Kita harus senantiasa menyadari bahwa dosa selalu mengakibatkan datangnya hukuman dan bahwa pertolongan hanya bisa datang dari Allah saja. Mengharapkan pertolongan dari yang bukan Allah hanyalah pengharapan yang sia-sia. Sebelum Allah menjatuhkan hukuman, kita mungkin beranggapan bahwa dosa bukanlah sumber masalah. Akan tetapi, bila Allah sudah menjatuhkan hukuman, pertolongan hanya bisa kita peroleh bila kita bersedia merendahkan diri di hadapan Tuhan. Apakah Anda sudah berusaha hidup dengan menjauhi dosa dan merendahkan diri di hadapan Allah? [P]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021

圣经阅读:以赛亚书 57:6-21

《以赛亚书》56:9-12,这段经文反映了堕落领袖的一个写照,导致 犹大百姓没有好好地被治理。当时罪恶猖狂,许多义人或虔诚人安 然地去世而无人放在心上(57:1-2)。其实他们的死亡是上帝爱的 一种形式,祂不愿虔诚人体验每况愈下的情势。当时,外邦人拜偶 像时会同时进行淫乱的活动,作为祭拜的一部分,甚至将儿女牺牲 (57:5-10),为要献祭给摩洛神。淫乱的行为是外邦人的一种仪 式,其目的是向他们的偶像或神明求肥沃的土壤。而牺牲儿女却为 了防止成年人遭受灾难。我们必须明白,淫乱和将儿女献祭的行为 是上帝最厌恶的两种异教徒的祭拜方式,会使上帝动怒(57:17)。 但是,当上帝严厉的刑罚还没有临到祂的子民时,他们不会醒悟, 也不会为自己的罪过悔改(57:11)。其实若上帝施行惩罚,那些偶 像也无法帮助他们。唯有上帝是犹大百姓的避难所,使他们得以在 应许之地安居(57:13)。上帝惩罚的巅峰是将犹大子民被掳到巴比 伦。那次的流放使他们谦卑下来。处于这种走投无路的情况下,以 色列民才恍然大悟来寻求上帝的帮助。如果上帝的子民愿意在上帝 面前自卑,上帝总是愿意施与帮助(57:14-19)。

犹大子民的经历是历代以来上帝子民的一个借镜。我们必须 无时无刻意识到,罪恶总是会带来惩罚的,而帮助只能从上帝而 来。期待在上帝以外的帮助只会徒劳无功。在上帝惩罚我们之前, 我们可能会认为罪不是问题的根源。但是,当上帝已经降下刑罚 时,唯有我们愿意在上帝面前自卑时才能获得帮助。你有没有在生 活中远离罪恶,在上帝面前谦卑自己呢?[邱隆泰传道/林贞兰]




读 经 运 动 GKY/ 2021