SAAT ANDA DISAKITI | 当你被他人刺伤时





BACAAN ALKITAB : Mazmur 39

PERENUNGANKU
Sebagian orang percaya bereaksi keras ketika menghadapi tekanan dari pihak orang-orang jahat. Misalnya, ia bisa menjadi mudah marah dan berlaku kasar terhadap sesamanya. Akan tetapi, ia bisa pula memilih untuk diam. Reaksi yang kedua ini juga bisa menimbulkan efek negatif karena orang yang memendam perasaannya bisa menjadi stres, dan stres yang berkepanjangan bisa berkembang menjadi depresi, yaitu gangguan jiwa yang disebabkan oleh perasaan tertekan terus-menerus. Kedua macam reaksi ini merupakan dilema atau pilihan yang serba salah bagi orang percaya.


Dilema seperti itu juga dialami oleh Daud. Tampaknya, Daud adalah tipe orang yang senang menyimpan perasaan. Kondisi ini disebabkan oleh orang-orang jahat yang selalu menekan hidupnya. Semula, Daud ingin tutup mulut sebagai jalan “paling aman”. Dengan bersikap diam, Daud mengekang lidahnya sehingga ia tidak melakukan dosa dengan perkataannya. Dengan bersikap diam, Daud tidak memberi kesempatan kepada orang fasik untuk menyerang dia. Di luar dugaan, Daud menjadi sangat tertekan dan frustrasi. Dalam keadaan seperti itu, Daud memilih jalan keluar melalui membicarakan permasalahannya dengan Allah. Pertama, Daud menceritakan kondisinya dan emosinya yang sebenarnya kepada Tuhan (39:2-4). Kedua, Daud menyadari kerapuhan dirinya (39:5-7). Ketiga, Daud menyadari keberdosaannya (39:8-14). Mazmur tersebut seperti tidak memberi jawaban yang melegakan. Namun, dengan melakukan ketiga hal tersebut Daud memperoleh kekuatan yang besar. Itulah sebabnya, Daud bisa berkata, “Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepada-Mulah aku berharap.” (39:8).

Barangkali pergumulan Daud serupa dengan pergumulan kita saat ini. Tekanan hidup seperti semakin besar. Perlakuan orang lain yang membenci dan menyudutkan kita mungkin terasa semakin berat, seolah-olah tidak ada jalan keluar. Bila kita menghadapi situasi seperti itu, bicarakanlah permasalahan kita dengan Tuhan. Ceritakanlah perasaan dan kondisi kita saat ini. Sadarilah bahwa kita bukan siapa-siapa. Kita hanyalah manusia yang rapuh, bahkan penuh dosa. Akuilah segala dosa dan pelanggaran kita dengan jujur. Pengakuan itu akan membuat kita mendapat penghiburan dan pengharapan yang baru dari Tuhan. [JP]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021

圣经阅读:诗篇 39

一些信徒在面对坏人的压力时会做出激烈的反应。例如,他可 能变得烦躁并对他人使用暴力。但是,他也可以选择保持沉 默。第二种反应也会产生负面影响,因为压住自己情绪的人可能会 使那人感到有压力,长时间的压力会发展成抑郁症,就是由不断的 压力引起的精神障碍。对于信徒来说,这两种反应都是一个难题, 使人感到左右为难。

大卫也曾经面对这种难题。显然,大卫是属于那种喜欢隐瞒 感情的人。这种情况是由总是压抑他一生的坏人所造成的。大卫原 来是想闭嘴,这是“最安全”的方式。大卫保持沉默,勒住他的舌 头,好让他不会因为言语而犯罪。通过保持沉默,大卫就不给恶人 机会攻击他。但出乎意料的是,大卫则感到很有压力和沮丧。在这 种情况下,大卫选择了向上帝坦白陈明他的问题。第一,大卫向上 帝讲述了他的真实状况和感受(39:1-3)。第二,大卫意识到他的 脆弱(39:4-6)。第三,大卫意识到自己的罪孽(39:7-13)。这篇 诗篇似乎没有提供令人欣慰的答案。然而,通过做这三件事,大卫 获得了强大的力量。这就是为什么大卫可以说:“主啊,如今我等 什么呢?我的指望在乎你。”(39:7)。

大卫的挣扎也许与我们今天的挣扎相似。生活的压力似乎越 来越大。他人的恶待和逼迫让我们感到越来越沉重,似乎没有任何 出路。如果我们面对这种情况,请向上帝阐述我们的问题。告诉上 帝我们目前的感受和状况。意识到我们什么都不是。我们只是个脆 弱的人,甚至是充满罪恶的人。诚实地承认我们所犯的罪恶和过 犯。这一认罪将给我们带来从上帝而来的安慰和新的盼望。[郭拿单 牧师/洪萍利]



读 经 运 动 GKY/ 2021