ORANG BENAR YANG MENDERITA | 受苦的义人





BACAAN ALKITAB : Lukas 1:1-25
Untuk apa saya hidup benar kalau orang yang hidup benar juga bisa menderita? Lebih baik saya hidup seperti kebanyakan orang, yang tidak sungguh-sungguh berupaya untuk hidup benar, namun kehidupan mereka malah jauh lebih baik. Pernahkah Anda berpikir demikian?

Zakharia dan Elisabet adalah sepasang suami istri yang benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat (1:6). Apakah benar di hadapan Allah itu berarti bahwa mereka tidak pernah berbuat dosa? Tidak! Mereka bisa jatuh dalam dosa, tetapi mereka melakukan kewajiban agama dengan tulus ikhlas dan dengan takut akan Tuhan (bandingkan dengan Matius 6:1). Sekalipun demikian, mereka tidak memiliki anak karena Elisabet mandul (1:7). Pada zaman itu, tidak memiliki anak atau mandul sering dianggap sebagai sebuah kutukan atau hukuman Tuhan (bandingkan dengan Kejadian 20:18; 29:31; Keluaran 23:26). Oleh karena itu, kemandulan dianggap sebagai aib yang memalukan dan perempuan yang mandul sering dihakimi sebagai perempuan yang dikutuk oleh Tuhan. Orang- orang mungkin mencibir dan merendahkan perempuan yang mandul karena mereka beranggapan bahwa kemandulan merupakan akibat perbuatan dosa. Ingatlah kisah Hana dalam 1 Samuel 1 yang disakiti oleh madunya—Penina—karena ia tidak mempunyai anak.

Mengapa Allah mengizinkan orang yang hidupnya benar serta taat kepada perintah dan ketetapan Tuhan—seperti Zakharia dan Elisabet—menderita? Pada umumnya, kondisi itu terjadi karena Tuhan memiliki rencana khusus melalui kehidupan mereka. Allah ingin memakai kemandulan Elisabet untuk menunjukkan bahwa Ia adalah Allah Pencipa yang Mahakuasa dan Ia berdaulat untuk melakukan segala sesuatu, termasuk hal-hal yang tampaknya mustahil. Misalnya, Elisabet melahirkan Yohanes Pembaptis pada usia lanjut (Lukas 1:7). Dalam Perjanjian Lama, terdapat kisah Sara yang mengandung dan melahirkan Ishak, padahal ia sudah mati haid (Kejadian 18:11). Tak ada yang mustahil bagi Allah! Elisabet hidup secara benar dan menaati Tuhan meskipun ia mandul. Hati yang demikian membuat ia bersukacita saat mengetahui bahwa ia dipakai Allah untuk menggenapi rencana-Nya. Bila Anda diizinkan untuk menderita, padahal Anda sudah berupaya untuk hidup benar, jangan tawar hati! Tuhan selalu memiliki rencana yang indah! [WY]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021

圣经阅读:路加福音 1:1-25

若义人也会受苦的话,我为什么要过正直的生活呢?不如我 生活像多数人一样,他们不设法真正地过义的生活,可是他 们的生活却过得远远的更好。您曾否这样想过吗?

撒迦利亚和伊利莎白是在上帝眼中看为义的一对夫妇,他们 遵行主的诫命和礼仪,没有可指摘的(1:6)。在上帝面前被称为义 是不是表示他们不曾犯过罪呢?不是!他们还会跌在罪中,但是他 们诚心遵守教规和敬畏上帝(请参阅《马太福音》6:1)。即便如 此,他们却没有儿女,由于伊利莎白不能生育(1:7)。当时,无儿 女或不育经常被认为是咒诅或上帝的刑罚(请参阅《创世记》 20:18;29:31;《出埃及记》23:26)。为此缘故,不育被当作是耻 辱,不育的女子常常被论断为遭上帝咒诅。人们可能会讥笑和看轻 不育的女人,因为认为不育是犯罪之后果。请记得,撒母耳记上1章 记载哈拿被丈夫的妾——毗尼拿所伤害——因为她不能生儿女。

为何上帝允许生活正直,并且遵从主的命令和例律的人—— 比如撒迦利亚和伊利莎白——经受苦难呢?一般而言,这样的情形 发生是由于上帝在他们的生活中有特殊的计划。上帝要透过伊利莎 白的不育来表明上帝是全能的造物主,上帝有主权行一切的事,包 括那些看起来不可能的事。例如,伊利莎白在年纪老迈时生下施洗 约翰(1:7)。圣经旧约里,有记述撒拉怀孕生以撒,其实当时她的 月经已经断绝了(《创世记》18:11)。对上帝来说没有难成的事! 虽然伊利莎白不能生育,但是她生活正直,顺服上帝。这样的心态 使她晓得主要借着她成就上帝的旨意而感到喜乐。假使您已努力过 义的生活,然而上帝还允许苦难临到您的话,千万别灰心!上帝总 是有他美好的计划![叶素心传道/古建江]




读 经 运 动 GKY/ 2021