YESUS TUNDUK | 耶稣顺从





BACAAN ALKITAB : Lukas 2:41-52
Yesus Kristus lahir sebagai manusia sejati, namun Ia juga merupakan Allah yang sejati. Sejak kecil, Yesus Kristus sudah menyadari identitas dan misi-Nya di dunia ini. Catatan Injil Lukas tentang kehidupan Tuhan Yesus saat berusia dua belas tahun menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah manusia, tetapi Ia sekaligus adalah Allah. Sebutan “Anak Allah” (1:32, 35) yang dikenakan pada Yesus Kristus menunjukkan bahwa Ia adalah Pribadi Allah yang Kedua. Ia dibesarkan oleh Maria dan Yusuf, namun Ia tidak menjadi “lupa” akan identitas diri dan misi-Nya di dunia ini. Ia mengatakan kepada orang tua-Nya bahwa Ia harus berada di rumah Bapa-Nya (2:49). Sebutan “Bapa” menunjuk kepada Pribadi Allah yang Pertama. Meskipun masih muda belia, kemampuan bersoal jawab dengan para alim ulama di Bait Allah menunjukkan bahwa Yesus Kristus memiliki kecerdasan luar biasa yang menakjubkan bagi orang-orang yang menyaksikan percakapan itu (2:47).

Meskipun sadar akan identitas-Nya, Yesus Kristus menaati orang tua-Nya, yaitu Maria dan Yusuf. Perkataan “…dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka…” (2:51) mengandung makna bahwa Ia tetap tunduk kepada orang tua-Nya.” Sikap seperti ini sangat luar biasa bila kita mengingat bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah, Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Mencipta, Yang Mahatahu, dan Yang Mahakuasa. Sebagai Manusia sejati, Ia tunduk kepada orang tua-Nya. Sejak kecil, Yesus Kristus telah melakukan “kenosis” atau mengosongkan diri, yaitu dengan merendahkan diri-Nya, bahkan sampai Ia rela mati di kayu salib (bandingkan dengan Filipi 2:7-8). Bagi Yesus Kristus—Sang Anak Allah— tunduk kepada orang tua-Nya itu merupakan wujud merendahkan diri.

Sikap Tuhan Yesus terhadap Yusuf dan Maria merupakan teladan bagi kita dalam bersikap terhadap orang tua. Orang percaya tidak boleh mengikuti tradisi dan kepercayaan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, seperti menyembah arwah leluhur, namun kita harus menghor- mati orang tua kita dengan segenap hati. Perayaan Imlek merupakan kesempatan baik untuk menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang kepada orang tua. Jika orang tua kita belum percaya, perayaan imlek sekaligus merupakan kesempatan untuk memberitakan kasih Kristus kepada mereka dan kepada anggota keluarga lain yang belum percaya. Apakah Anda sudah meneladani Tuhan Yesus dengan mengasihi dan menghormati orang tua Anda? [WY]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021

圣经阅读:路加福音 2:41-52

耶稣基督生为真正的人,然而他也是真正的上帝。从小,耶稣 基督已经醒悟到他的身份和在世的使命。路加福音记述主耶 稣十二岁时的生活,表明耶稣基督是人,同时也是上帝。耶稣基 督,“上帝的儿子”(1:32,35)的称呼指明他是上帝的第二个位 格。他由马利亚和约瑟抚养长大,但是他不曾“忘记”自己的身份 和在世的使命。他对父母说,他应该住在父家里(2:49)。“父” 这称呼是指上帝的第一个位格。纵然还非常年幼,他能够在上帝殿 里与教师们提问作答,显示了耶稣基督聪明非凡,叫周围观看的人 惊叹不已(2:47)。

即便意识到自己的身份,耶稣基督遵从父母,即马利亚和约 瑟。“他就同他们下去……并且顺从他们……(2:51)”,这句话表 示他仍然遵从父母。此等态度非常了不起,其实耶稣基督是上帝的 儿子,是创始成终的、是造物主、是全知者、是全能者。身为真正 的人,他顺从父母。自幼,耶稣基督已实行“虚己(kenosis)”或 者倒空自己,意思是说谦卑自己,甚至愿意死在十字架上(参阅 《腓立比书》2:7-8)。耶稣基督——上帝的儿子——顺从父母乃是 谦虚的体现。

主耶稣对待马利亚和约瑟的态度是我们对待父母的态度的好 榜样。信徒不可随意跟从不符合上帝道的传统信仰,比如拜祖先的 灵魂,然而我们必须全心尊敬父母。庆祝春节是我们对父母表尊重 和爱心的好机会。倘若父母和其他家庭成员还未信主,春节也是向 他们传扬基督大爱之良机。您已经效法主耶稣关爱和尊敬父母的好 典范了吗?[叶素心传道/古建江]




读 经 运 动 GKY/ 2021