ANUGERAH PENGAMPUNAN | 赦罪的恩典





BACAAN ALKITAB : Lukas 7:18-50
Walaupun kisah wanita yang meminyaki Tuhan Yesus dalam bacaan Alkitab hari ini mirip dengan kisah wanita yang mengurapi Tuhan Yesus di ketiga kitab Injil yang lain (Matius 26:6-13; Markus 14:3-9; Yohanes 12:1-8), sebenarnya kisah dalam Injil Lukas ini amat berbeda dengan kisah dalam ketiga Injil yang lain: Pertama, dalam Injil Matius dan Markus, tuan rumah yang mengundang Tuhan Yesus disebut Simon si kusta, sedangkan Simon di Injil Lukas adalah orang Farisi. Pada masa itu, banyak orang yang bernama Simon, sehingga tidak mengherankan bila sebutan Simon di atas menunjuk kepada dua orang yang berbeda. Kedua, sebutan wanita berdosa hanya ada di Injil Lukas. Ketiga, kisah dalam Injil Lukas terjadi di awal pelayanan Tuhan Yesus, bukan menjelang penyaliban seperti dalam ketiga kitab Injil yang lain (Perhatikan Matius 26:12; Markus 14:8; Yohanes 12:7).

Di tengah “ketegangan” antara Tuhan Yesus dengan orang Farisi, sangat menarik untuk diperhatikan bahwa seorang Farisi bernama Simon mengundang Tuhan Yesus untuk makan di rumahnya. Apakah tujuan undangan itu? Kemungkinan, Simon ingin menguji Tuhan Yesus. Ia dan orang-orang yang turut makan di rumahnya ingin melihat apakah Tuhan Yesus benar-benar seorang “Nabi” atau bukan (Lukas 7:39). Seorang perempuan yang terkenal berdosa (7:37) datang dan membersihkan kaki Tuhan Yesus dengan air mata, rambut, dan minyak wangi. Tindakan ini menunjukkan bahwa ia menyadari dosanya dan ia beriman bahwa Yesus Kristus yang penuh rahmat dan belas kasihan tidak akan menolak dia (7:50). Melihat perbuatan wanita itu, Simon berpikir bahwa jika Yesus Kristus seorang Nabi, seharusnya Ia menghindar dan mencegah tindakan perempuan itu (7:39). Namun, Tuhan Yesus justru mengajarkan tentang anugerah pengampunan melalui perumpamaan orang yang dihapus hutangnya (7:41-43). Simon menganggap dirinya benar, sehingga ia kurang “mengasihi” Yesus Kristus. Ia tidak menyambut Yesus Kristus sebagaimana sepantasnya tuan rumah menyambut tamu (7:44-46). Sebaliknya, perempuan itu sangat merendahkan diri. Ia menyadari dosa dan ketidaklayakannya. Tuhan Yesus mengajar Simon bahwa pengampunan adalah anugerah (7:47-48). Orang yang sudah mengalami pengampunan seharusnya lebih mengasihi Tuhan Yesus. Apakah Anda sudah mengalami anugerah pengampunan? [WY]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021

圣经阅读:路加福音 7:18-50

虽然今天的经文里记载一个女人用香膏抹主耶稣,与其他三本 福音书记载一个女人用香膏抹主耶稣(《马太福音》26:6- 13;《马可福音》14:3-9;《约翰福音》12:1-8)相似,其实《路 加福音》记载的与其他三本福音书极为不同:第一,《马太福音》 与《马可福音》里所记载的,邀请主耶稣到他家里的,被称为长大 痳疯的西门,而《路加福音》里的西门是法利赛人。那时代,有许 多名为西门的人,因此,不足为奇的,以上被称为西门的是指两个 不同的人。第二,被称为罪人的女人只有《路加福音》。第三, 《路加福音》记载的事件发生在主耶稣服事初期,不是像其它三本 福音书所记载的是主耶稣被钉在十字架上之前(请注意《马太福 音》26:12;《马可福音》14:8;《约翰福音》12:7)。

在主耶稣与法利赛人之间的“紧张”局势当中,值得注意的 是有一个名为西门的法利赛人,邀请主耶稣到他家里吃饭。他邀请 主耶稣的目的是什么?有可能,西门想试主耶稣。他和一些在他家 里一起吃饭的人,想看主耶稣是否真的是一名“先知”(《路加福 音》7:39)。有一个女人,是个罪人(7:37)。她来,用眼泪、头 发以及香膏擦主耶稣的脚,她的举动显示她知道她的罪,她相信充 满慈悲与怜悯的耶稣基督不会拒绝她(7:50)。看到这女人的举 动,西门想如果耶稣基督是一名先知,其实祂应该避免且阻止这位 女人的举动(7:39)。然而,主耶稣却以一个债务被免除的人的比 喻(7:41-43)来教导赦罪的恩典。西门认为自己是对的,因此他对 耶稣基督的“爱”就少了。他没有以一个主人应做的来迎接耶稣基 督(7:44-46)。反之,这位女人非常谦卑。她知道自己的罪与不 配。主耶稣教导西门说赦免是恩典(7:47-48)。已经历罪得赦免的 人理应更爱主耶稣。您是否已经历赦罪的恩典?[叶素心传道/姚玲玲]




读 经 运 动 GKY/ 2021