MENOLAK ANUGERAH ALLAH | 拒绝上帝的恩典





BACAAN ALKITAB : Lukas 14: 15-35
Seorang tamu yang ikut hadir dalam perjamuan yang diadakan oleh pemimpin orang-orang Farisi menyampaikan pernyataan yang menunjukkan keyakinannya akan Kerajaan Allah. Ia mengatakan, “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Ia kelihatan yakin sekali bahwa ia akan masuk ke dalam Kerajaan Allah sebagaimana keyakinan orang-orang Yahudi pada zaman itu. Namun, Tuhan Yesus menanggapi dengan memberikan sebuah perumpamaan, yaitu perumpamaan tentang perjamuan besar yang diadakan dengan mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan dimulai, ia menyuruh hambanya mengajak para undangan untuk datang karena perjamuan telah siap untuk dimulai (14:16-17). Akan tetapi, ternyata bahwa para tamu yang telah diundang menolak untuk hadir dengan berbagai macam alasan: Ada yang ingin melihat ladang yang baru dibeli, ada yang ingin melihat lembu yang baru dibeli, dan ada yang menolak datang karena baru kawin (14:18-20). Semua alasan itu adalah alasan yang mengada-ada karena tidak ada orang yang mau membeli tanah sebelum melihat tanah tersebut. Demikian pula, tidak mungkin ada orang yang membeli lima pasang lembu tanpa mencoba lembu-lembu itu untuk membajak. Bagi orang yang baru kawin pun tidak ada larangan untuk menghadiri perjamuan.

Para tamu undangan memang telah memutuskan untuk menolak undangan yang diberikan oleh tuan rumah. Penolakan mereka membuat tuan rumah marah dan ia memerintahkan agar hambanya mengajak orang-orang miskin, cacat, buta, dan lumpuh (14:21). Namun, karena ruangan belum penuh, tuan rumah memerintahkan hambanya untuk mengajak orang-orang yang ada di jalan untuk ikut masuk ke rumahnya (14:23). Perumpamaan ini menunjuk kepada orang-orang Yahudi yang menolak Yesus Kristus, Sang Mesias yang dijanjikan Allah. Mereka diundang, namun mereka menolak, sehingga akhirnya Allah—sebagai Tuan Rumah—memanggil orang-orang yang tidak pantas diundang untuk mengikuti perjamuan-Nya. Perasaan bahwa diri mereka benar dan tidak memerlukan anugerah Allah membuat banyak orang Yahudi menolak kasih karunia Allah dalam hidupnya. Mereka mengandalkan jasa dan kebaikan diri untuk mendapatkan keselamatan yang tidak pernah menjadi milik mereka. Bagaimana dengan Anda? [WY]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021

圣经阅读:路加福音 14:15-35

法利赛人首领举行的筵席中有一位客人发表了讲话,表明他对 上帝的国度充满信心。他说:“在上帝的国里吃饭的有福 了。”他似乎非常有信心凭着当时犹太人的信仰就能够进入上帝的 国度。然而,主耶稣就通过一个比喻回应他,即邀请许多人举行的 大筵席的比喻。筵席即将开始时,主人命令仆人请客人参加筵席, 因为样样都齐备了(14:16-17)。然而,被邀请的客人出于各种原 因而拒绝参加筵席:有的人想看看新买的地,有的人想看看新买的 牛,有的人因为刚结婚而拒绝参加筵席(14:18-20)。这些理由都 是借口的,因为没有人愿意在看到土地之前先购买土地。同样的, 任何人都不可能不事先看就直接买了五对牛。对于刚刚结婚的人, 也没有不可参加筵席的禁忌。

受邀的客人原本就打算拒绝主人的邀请。他们的拒绝激怒了 主人,主人便命令仆人领来那些贫穷的、残疾的、瞎眼的以及瘸腿 的人(14:21)。但是,由于还有空座,主人又命令他的仆人再去邀 请街上的人坐满他的屋子(14:23)。这个比喻是指那些拒绝耶稣基 督——上帝应许的弥赛亚——的犹太人。他们被邀请了,但是他们 拒绝了,所以最终,上帝——作为主人——召集了不配被邀请参加 祂筵席的人。认为自己是义人、不需要上帝恩典的态度使许多犹太 人在生活中拒绝了上帝的恩典。他们依靠功德和自己的善良获得拯 救,但他们不可能拥有这一拯救。您呢?[叶素心传道/洪萍利]




读 经 运 动 GKY/ 2021