30 May PERANAN UANG DALAM MISI | 宣教中金钱的角色
BACAAN ALKITAB : Kisah Para Rasul 4:32-37
Uang bisa dipakai untuk berbuat jahat, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk kebaikan. Bila uang dipakai untuk menindas atau menjadi alat untuk bertindak sewenang-wenang, uang menjadi sumber kesengsaraan dan permusuhan. Akan tetapi, bila uang dipakai untuk menolong orang lain, uang bersifat mempersatukan. Sebagian orang yang bertobat pada hari Pentakosta berasal dari tempat jauh. Bekal mereka terbatas dan akan habis bila mereka tinggal terlalu lama di Yerusalem. Oleh karena itu, agar mereka yang berasal dari tempat jauh bisa bertahan untuk tetap tinggal di Yerusalem, orang percaya yang merupakan penduduk lokal rela menjual tanah atau rumah mereka, lalu memakai uang hasil penjualan tanah atau rumah untuk mencukupi keperluan mereka yang memerlukan bantuan (2:32-35). Penyebutan nama Barnabas sebagai salah seorang yang menjual ladang miliknya (2:36-37) untuk menolong mereka yang perlu bantuan menunjukkan bahwa Barnabas adalah orang yang terpandang dalam jemaat Yerusalem. Dialah yang memberi rekomendasi, sehingga para murid di Yerusalem bisa menerima Saulus (9:27)—mantan penganiaya orang Kristen yang kemudian dikenal sebagai Rasul Paulus—dan selanjutnya, dia pula yang melibatkan Rasul Paulus dalam pelayanan jemaat di Antiokhia (11:25-26).
Uang adalah hamba yang baik, sekaligus tuan yang kejam. Uang yang dipakai untuk kebaikan akan berdampak positif. Akan tetapi, bila uang menjadi “tuan”—artinya pemilik uang menjadi penguasa—uang akan dikejar dan menjadi sangat berbahaya. Sampai masa kini, masih diperlukan orang-orang yang rela memakai uangnya untuk menolong orang lain dan menyokong proyek-proyek kemanusiaan. Misi juga memerlukan sokongan dana. Ada tiga komponen misi yang semuanya penting, yaitu orang yang menjalankan misi, dana untuk menyokong misi, dan orang yang setia mendoakan misi. Tanpa doa, misi menjadi usaha manusia yang tidak mampu melakukan terobosan. Tanpa dana, para pelaku misi tidak bebas bergerak dan perhatian mereka akan terpecah karena mereka harus memikirkan kebutuhan hidup. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyandang dana tidak boleh menjadi majikan karena pemilik dana yang sesungguhnya adalah Allah. Dana untuk misi harus pertama-tama dipersembahkan kepada Allah. Apakah Anda rela menyisihkan uang Anda untuk mendukung misi? [P]
Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021
圣经阅读:使徒行传 4:32-37
金钱会被用来行恶,也能被用于善事。如果金钱被用于欺压人 或成为任意妄为的工具,金钱就成为痛苦与仇恨的根源。然 而,如果金钱被用来帮助他人,金钱就具有使人团结的性质。一部 分在五旬节悔改的人们来自远方。他们如果在耶路撒冷住太久,他 们所预备在旅途上花费的钱就会用完。因此,为了使来自远方的他 们能继续住在耶路撒冷,居住于当地的信徒将田产房屋都卖了,将 卖田产房屋所得的钱给予需要帮助的人(2:32-35)。巴拿巴的名字 被提起为卖田地者其中的一位(2:36-37)来帮助需要帮助的人,显 示巴拿巴在耶路撒冷教会中是有名望的人。因为他的推荐 (9:27)。在耶路撒冷的门徒们愿意接纳扫罗——先前逼迫基督 徒,后来成为人们所认识的使徒保罗——且后来也是他让使徒保罗 参与在安提阿教会的事奉(11:25-26)。
金钱是好的仆人,同时也是冷酷无情的主人。被用于行善事 的钱将带来正面的影响。然 而,如果金钱成为“主人”——意即拥 有金钱者成为当权者——金钱将成为人们追求的目标而变得非常危 险。直到现在,仍然需要愿意用自己的钱来帮助别人,并支持人道 工程的人们。宣教也需要基金的支持。宣教有三个部分全部重要, 就是执行宣教工作的人,支持宣教的基金,以及忠心为宣教工作祷 告。没有祷告,宣教成为无法突破的人为的努力。没有基金,执行 宣教工作的人不能自由活动,且他们必须为生活所需思考而分散他 们的注意力。然而,必须提醒的是拥有基金者不可成为主人,因为 真正的拥有基金者是上帝。宣教所需的基金首先必须献给上帝。您 是否愿意留下您的金钱来支持宣教的工作?[邱隆泰传道/姚玲玲]
读 经 运 动 GKY/ 2021