JANGAN MENANTANG TUHAN

BACAAN ALKITAB : Yesaya 36
PERENUNGANKU
Pada zaman Raja Hizkia, Kerajaan Asyur merupakan negara adidaya (super power). Daerah yang berhasil mereka taklukkan sangat luas menurut ukuran zaman itu. Keberhasilan itu membuat mereka menjadi sombong. Mereka sangat yakin bahwa tidak ada negeri yang tidak bisa mereka taklukkan. Pada zaman itu, kemenangan suatu bangsa dalam peperangan dianggap sebagai kemenangan ilah yang mereka sembah. Mereka telah berhasil menaklukkan Samaria, yaitu ibu kota Kerajaan Israel Utara (36:19). Kemenangan itu membangkitkan keyakinan bahwa mereka pasti bisa menaklukkan Yerusalem, yaitu ibu kota Kerajaan Yehuda. Dengan sembrono, utusan Sanherib—raja Asyur—berkata, “Siapakah di antara semua allah negeri-negeri ini yang telah melepaskan negeri mereka dari tanganku, sehingga TUHAN sanggup melepaskan Yerusalem dari tanganku?” (36:20). Pernyataan ini merupakan suatu kesalahan besar! Bangsa Asyur tidak sadar bahwa Allah membiarkan mereka menaklukkan Samaria karena Allah hendak menghukum bangsa Israel di Kerajaan Israel Utara yang sudah meninggalkan Tuhan, Allah Israel. Penghinaan terhadap Yehuda berarti bahwa mereka menantang Tuhan Allah Israel, dan tindakan itu merupakan tindakan bodoh!

Sikap menantang TUHAN adalah sikap yang bisa kita temui di sepanjang masa, bahkan sampai masa kini, di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, sikap menantang TUHAN amat jelas terlihat saat ada aksi anarkis, termasuk saat ada demo anarkis. Dari dahulu, sangat jelas terlihat dalam Perjanjian Lama, bahwa hukuman Tuhan umumnya tidak langsung dijatuhkan, tetapi melalui suatu proses. Tuhan selalu memberi kesempatan kepada manusia berdosa untuk bertobat. Perjanjian Baru juga mengatakan hal yang sama, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” (2 Petrus 3:9). Akan tetapi, perlu selalu diingat bahwa kesempatan yang diberikan Tuhan itu terbatas. Bila kesempatan tidak dimanfaatkan, hukuman terhadap para penentang TUHAN akan dijatuhkan. Apakah Anda pernah menjadi penentang Tuhan? Apakah Anda telah merendahkan diri di hadapan Tuhan, bertobat, dan memperoleh pengampunan yang tersedia di dalam Yesus Kristus? [P]






Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2020