Berharga di Mata Allah (Mazmur 8:1-10)

Berharga di mata Allah adalah salah satu tema besar dalam Alkitab. Dari sejak Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, kisah Allah yang mengingat dan menghargai manusia berdosa selalu ada. Misalnya Allah yang tetap mengingat Bangsa Israel meskipun bangsa itu selalu bersungut-sungut dan memberontak pada Allah, Allah tetap mengingat Simson meskipun dia telah melanggar perintah Allah, dan masih banyak lagi.

Perjanjian Baru juga mengisahkan hal yang sama. Apakah teman-teman ingat salah satu mujizat Yesus kepada seorang kerasukan roh jahat di Gerasa? Kisah ini terdapat di Markus 5:1-20. Yesus mengusir roh jahat itu keluar dan memindahkannya kepada sekitar 2000 ekor babi. Yesus benar-benar mengingat orang itu dan masalah yang sedang dihadapinya. Masalah yang terus-menerus membuatnya menderita dan kesakitan. Tapi kita mungkin akan lebih terkejut lagi ketika mendapati fakta bahwa Yesus rela menyeberang danau dan kemudian kembali lagi hanya untuk melakukan satu hal yaitu melakukan mujizat bagi orang itu (bandingkan dengan Markus 4:35, Markus 5:21).

Apa yang dilakukan Yesus adalah bukti betapa manusia berharga di mata Allah. Di mana pun teman-teman berada, sejauh apapun teman-teman dari Tuhan, Dia tetap mengingat dan mengindahkan teman-teman. Dia mau datang, menjenguk, dan mendengarkan keluh kita semua. Sungguh kita berharga di mata Allah.

Pemazmur juga menyadari hal yang sama ketika dia memandang segala ciptaan Tuhan.Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?(Mazmur 8:4-5). Ya benar yang dikatakan pemzamur itu. Bila kita membandingkan alam semesta ciptaan Tuhan yang begitu besar, manusia hanyalah sebutir pasir di lautan luas. Siapakah manusia hingga patut diperhitungkan oleh Tuhan?

Mazmur 8:6-9, adalah penegasan kembali karya sekaligus perintah Allah pada manusia untuk menguasai binatang di darat, laut, dan udara, menguasai segala ciptaan Tuhan (Perintah yang sama tertulis Kejadian 1:26-28).

Manusia hanya bisa melakukan satu hal sebagai ungkapan rasa syukur atas sgala yang telah Allah lakukan, yaitu memuji dan memuliakan nama Tuhan. Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! (Mazmur 8:1-10). Sungguh mulialah Tuhan. Sungguh kita berharga di mata Allah. Segala puji syukur hanya bagi-Nya.

Sumber : www.danielnugroho.com