TUHAN MEMBERI KUASA

BACAAN ALKITAB : 1 Samuel 10

PERENUNGANKU
Saul dipilih Allah untuk menjadi raja atas orang Israel. Allah yang telah memilih Saul tidak membiarkan dia begitu saja. Ia mengubah hati Saul dan memenuhi Saul dengan Roh-Nya, sehingga Saul memiliki kuasa dan hikmat untuk memimpin orang Israel (10:6, 9-10). Semua orang percaya harus meyakini bahwa Allah memilih, memakai, dan memperlengkapi setiap orang percaya untuk melaksanakan pelayanan yang Ia percayakan. Bila kepada kita dipercayakan suatu pelayanan tertentu, kita harus mengerjakan pelayanan tersebut dengan keyakinan bahwa Allah pasti memampukan kita untuk mengerjakan pelayanan tersebut. Kita tidak boleh putus asa bila ada orang yang meragukan atau meremehkan kita.

Orang-orang yang melihat perubahan Saul juga bertanya-tanya, “Apakah gerangan yang terjadi dengan anak Kish itu? Apa Saul juga termasuk golongan nabi?” (10:11). Selama ini, mereka mengenal Saul sebagai orang biasa, yang tidak tampak sebagai seorang yang rohani, tiba-tiba berubah menjadi seorang yang rohani.
Mereka menjadi terheran-heran. Hal seperti ini juga terjadi pada Yesus Kristus. Yesus Kristus dikenal sebagai anak seorang tukang kayu. Ketika Ia mengajar dan melakukan berbagai muzijat dengan kuasa ilahi, orang-orang pun mempertanyakan dari manakah kuasa yang dimiliki oleh Yesus Kristus itu? (Lihat Markus 6:2-3).
Mungkin, hal inilah yang membuat Saul bersembunyi ketika diperhadapkan kepada semua orang Israel dan terpilih menjadi raja melalui undian (10:21-22). Ia mungkin merasa tidak mampu menjadi raja atas orang Israel. Banyak orang mungkin sangat mengenal Saul dan meragukan kemampuannya. Hal ini didukung oleh kisah selanjutnya. Beberapa orang dursila meragukan Saul dan bahkan menghina dia (10:27).

Sikap Yesus Kristus berbeda dengan sikap Saul. Yesus Kristus tidak bersembunyi pada waktu orang-orang yang mengenal Dia meragukan Dia. Ia tetap melayani dan tetap melakukan misi penyelamatan yang dipercayakan kepada-Nya. Kita juga harus meneladani Yesus Kristus. Orang-orang boleh saja meragukan kita karena masa lalu kita. Akan tetapi, jika Tuhan mempercayakan suatu pelayanan kepada kita, kita harus melakukannya dengan hati yang mempercayai Allah dan selalu tertuju kepada Tuhan yang menyertai kita. [WY]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2020