MENJADI PEMBUAT MURID

BACAAN ALKITAB : 2 Timotius 4:9-22
PERENUNGANKU
Sepanjang perjalanannya Rasul Paulus selalu berusaha memuridkan orang-orang di sekitarnya. DI bagian penutup surat 2 Timotius ini, beliau menyebut nama Demas, Kreskes, Titus, Lukas, Markus, Tikhikus, Karpus, Priska, Akwila, Onesiforus, Erastus, Trofimus, Ebulus, Pudes, Linus, Klaudia dan “saudara-saudara lain”. Mereka bukan hanya sekedar kenalan, tetapi mereka adalah saksi bahwa Rasul Paulus adalah seorang pembuat murid.

Pengalaman Rasul Paulus memuridkan tidak bebas dari masalah. Sebagai contoh, Demas ternyata mencintai dunia ini, sehingga ia memu tuskan untuk meninggalkan pelayanannya bersama Rasul Paulus (410). Mungkin, hal ini berarti bahwa Demas telah meninggalkan Kristus sendiri. Para murid lain tetap setia melayani, walaupun tidak semua menonjol. Kreskes adalah utusan ke Galatia (4:10). Titus adalah utusan ke Dalmatia (4:10). Tikhikus-utusan ke Efesus (4:12) disebut saudara yang kekasih, pelayan yang setia di dalam Tuhan, hamba yang setia, dan kawan pelayan dalam Tuhan (Efesus 6:21; Kolose 4:7). Korpus tidak disebut di bagian lain dari Perjanjian Baru. Akan tetapi, ada alasan kuat untuk menduga bahwa dia bukan hanya sekadar menyimpankan jubah, kitab, dan perkamen Rasul Paulus (2 Timotius 4:13), melainkan dia juga merupakan pemimpin gereja rumah di Troas. Priska, Akwila, Onesiforus, Titus, Lukas, dan Markus tentu saja jauh lebih akrab di telinga kita. Lukas adalah rekan seperjalanan Rasul Paulus yang menulis Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul. Markus adalah pelayan muda yang labil (Kisah Para Rasul 13:13; 15:36-41), tetapi akhirnya menjadi pelayan yang setia (bandingkan dengan 2 Timotius 4:11). Pelayanan yang paling baik adalah pelayanan yang menghasilkan perubahan hidup. Apakah Anda pernah membimbing seseorang barangkali orang tua, suami istri, atau anak Anda di rumah, atau rekan kerja di kantor, atau pegawai Anda, atau anak muda di gereja Anda sampai ia mengenal Tuhan atau sampai ia menjadi dewasa dalam iman?

Pelayanan yang paling baik adalah pelayanan yang menghasilkan perubahan hidup. Apakah Anda pernah membimbing seseorang barangkali orang tua, suami, istri, atau anak Anda di rumah, atau rekan kerja di kantor, atau pegawai Anda, atau anak muda di gereja Anda sampai ia mengenal Tuhan atau sampai ia menjadi dewasa dalam iman?

Jangan kecil hati bila di antara orang yang Anda layani, oda yang tidak setia. Berdoalah agar ia menjadi seperti Markus yang akhimyo kembali kepada TUHAN dan menjadi dewasa dalam iman. Sebaliknya, jangan menjadi besar kepala bila TUHAN memakai orang yang Anda layani secara mengherankan. Layakkah keledai tunggangan Tuhan Yesus menjadi sombong saat orang banyak berseru, “Hosana, bagi Anak Daud” (Lihat Matius 21:4-9)? [HL]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2020