21 Dec KASIH ALLAH
BACAAN ALKITAB : Yohanes 3:16-21
PERENUNGANKU
Betapa banyak hal yang kita tidak mengerti mengenai kasih Allah. Bagaimana mungkin seorang Bapa merelakan Anak-Nya lahir untuk mati? Kematian-Nya jauh dari kemuliaan secara manusiawi, bahkan memalukan karena dicap sebagai penjahat? Namun, kasih Allah itu begitu nyata. Dua ribu tahun yg lalu, hadir sosok Yesus Kristus, Anak Allah, ke dunia. Sesungguhnya, keberadaan Yesus Kristus itu sudah ada sejak permulaan segala sesuatu.
Mengapa kasih Allah terhadap manusia berdosa begitu besar, padahal manusia sebenarnya lebih patut dibiarkan binasa daripada diselamatkan? Ternyata bahwa Allah memutuskan untuk menyelamatkan manusia, sehingga kita dapat merasakan kasih-Nya yang begitu besar. Tanpa keselamatan, kasih Allah dan pribadi-Nya bagaikan bayangan yang tidak pernah kita kenal atau kita rasakan. Jika kita tidak mengenal Yesus Kristus yang telah diberikan oleh Allah Bapa menjadi Perantara antara manusia dan Allah, tidak mungkin kita bisa memiliki relasi dengan Allah dan merasakan kasih-Nya pada kita. Kasih Allah memiliki dua sisi, yaitu menyelamatkan dan menghukum. Allah menghukum dosa karena Ia adil. Kasih membuat Allah menyelamatkan manusia berdosa dengan memberikan Anak-Nya (3:16). Akan tetapi, Allah menghukum mereka yang tidak mau percaya kepada Yesus Kristus (3:18-19). Allah bertindak tegas dan tidak mau berkompromi dengan dosa. Jika manusia memilih untuk lebih menyukai kegelapan dan hidup di dalam kegelapan supaya perbuatan-perbuatan mereka yang jahat tidak tampak, maka mereka telah berada di bawah murka dan hukuman Allah.
Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal agar manusia bisa diselamatkan. Natal dimulai di hati Allah. Natal dimulai dari kasih Allah. Kasih Allah adalah kasih yang memberi, berkorban, merelakan, suci, membawa kebaikan, bersukacita karena yang dikasihi, dan tidak bersukacita melihat kebinasaan orang yang dikasihi-Nya. Jika kita telah mengalami kasih Allah, seharusnya kita membagikan kasih itu pada sesama. Kasih Allah yang telah dinyatakan pada diri kita harus dibagikan kepada orang lain, tidak disimpan atau diingkari. Jika kasih Allah begitu nyata, apakah kasih kita sudah nyata? Sebarkan kasih Allah mulai dari orang terdekat dan orang-orang di sekitar diri Anda! [FW]
Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2020