BELAS KASIHAN | 怜悯





BACAAN ALKITAB : Lukas 10:21-42
Apakah inti dari hukum Taurat? Saat seorang ahli Taurat mencobai Tuhan Yesus dengan menanyakan apa yang harus diperbuat untuk memperoleh hidup kekal, Tuhan Yesus balik bertanya dan ahli Taurat itu menjawab, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (10:27). Jawaban itu merupakan inti dari hukum Taurat (bandingkan dengan Matius 22:36-40). Tuhan Yesus membenarkan jawaban ahli Taurat tu. Namun, pengetahuan tidak akan bermanfaat jika tidak diterapkan. Oleh karena itu, Tuhan Yesus meminta ahli Taurat itu melakukan apa yang ia ketahui (Lukas 10:28).

Sangat mengejutkan bahwa ahli Taurat itu kemungkinan besar belum melakukan apa yang ia ketahui. Untuk membenarkan diri, ahli Taurat itu kembali bertanya, “Dan siapakah sesamaku manusia?” (10:29). Pertanyaan ini menunjukkan bahwa ia belum mengasihi sesama dengan semestinya. Mungkin, ia memilih-milih orang yang ia kasihi. Kasihnya bersyarat! Sebagai jawaban, Tuhan Yesus menyampaikan sebuah perumpamaan yang sangat terkenal, yaitu perumpamaan tentang orang Samaria yang bermurah hati menolong orang yang terkapar di jalan karena dipukul perampok. Sebelumnya, ada seorang imam dan seorang Lewi yang menghindar karena tidak mau menolong. Kisah ini merupakan ironi karena imam dan orang Lewi dipandang sebagai golongan terhormat, sedangkan orang Samaria dipandang rendah karena mereka adalah orang Israel yang melakukan kawin campur dengan bangsa kafir. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa sesama bukanlah “siapa” melainkan “bagaimana”. Siapa pun diri Anda, bila Anda tidak memiliki belas kasihan yang terwujud di dalam perbuatan Anda, Anda belum menjadi sesama bagi orang lain. Perumpamaan di atas mengajarkan bahwa mengasihi sesama seperti diri sendiri berarti bertindak berdasarkan belas kasihan.Dalam Matius 9:13, Tuhan Yesus mengatakan, “Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” Bagaimana Anda dapat memiliki belas kasihan kepada orang lain? Bila Anda sudah mengalami belas kasihan Allah, Roh Kudus akan memampukan Anda untuk memiliki belas kasihan terhadap orang lain. [WY]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021

圣经阅读:路加福音 10:21-42

何为律法的精华?一位律法师来试探主耶稣,向主提问应该做 什么才能获得永生,主耶稣反问律法师,他这样答道:“你 要尽心、尽性、尽力、尽意爱主你的上帝;又要爱邻舍如同自己 “(10:27)。这答案是律法的精华(参阅《马太福音》22:36- 40)。主耶稣说律法师的答案是正确的。然而,知识若没有去实践 是无用的。因此,主耶稣叫律法师把他所知道的行出来(《路加福 音》10:28)。

真是令人吃惊,大有可能,这律法师还未去行他所知道的。 为了显示自己为义,律法师再次提问:“谁是我的邻舍呢?” (10:29)。这提问表示他还未理所当然地爱邻舍。也许,他选择所 爱的人。他的爱是有条件的!作为答复,主耶稣设了一个非常出名 的比喻,就是关于好心的撒马利亚人帮助一位被强盗打得半死倒在 路上的人之比喻。之前,有一位祭司和一位利未人路过,由于不肯 施救他们却避开了。这是一个讽刺,因为祭司和利未人被视为尊贵 的人,而撒马利亚人被当成是低贱的人,由于他们是与外邦民通婚 的以色列人。主耶稣的教导是,邻舍不是指“谁”,而是指“如 何”。不管您是谁,若您还没拥有体现在行为上的怜悯,您还未成 为别人的邻舍。以上的比喻教导我们,爱人如己意即凭怜悯的心采 取行动。《马太福音》9:13,主耶稣说:“我喜爱怜惜,不喜爱祭 祀……我来本不是召义人,乃是召罪人”。您怎样才能怜悯别人 呢?假如您已经历上帝的怜悯,圣灵将赐给您能力去怜悯他人。 [叶素心传道/古建江]




读 经 运 动 GKY/ 2021