GIGIH BERDOA | 恒心祷告





BACAAN ALKITAB : Lukas 11:1-28
Sebelum memasuki masa pandemi, banyak orang bingung saat ditanya tentang pokok doa yang ingin didoakan. Banyak orang yang hidupnya sehat, usahanya lancar, bahkan mengalami kelimpahan berkat sehingga bingung untuk mengutarakan pokok doa. Sekarang, pada masa pandemi, ketika ditanya tentang pokok doa, mereka memiliki banyak pokok doa yang ingin didoakan karena tidak ada orang yang tidak terimbas oleh pandemi. Hal ini menunjukkan bahwa doa sering dianggap sebagai bagian dari upaya untuk mendapatkan sesuatu. Saat kehidupan lancar, banyak orang merasa tidak memerlukan apa pun, sehingga doa pun dianggap sebagai tidak diperlukan. Ketika mengalami kesusahan hidup, barulah banyak orang merasa butuh berdoa.

Dalam bacaan Alkitab hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan bahwa doa seharusnya dilakukan secara gigih dan dengan penuh iman. Beliau mengajar melalui sebuah perumpamaan tentang seorang yang meminta roti kepada sahabatnya pada tengah malam (11:5-8). Meskipun sudah tengah malam—sehingga saat itu bukan waktu yang tepat untuk bertamu—ia tetap pergi untuk meminta roti kepada sahabatnya. Ia bisa saja membatalkan niatnya karena pertimbangan bahwa temannya mungkin sudah tidur dan tidak mau membukakan pintu baginya. Namun, ia tetap pergi ke rumah temannya dan meminta. Mungkin, semula temannya malas bangun atau pura-pura tidak mendengar panggilan tengah malam itu. Akan tetapi, karena orang itu mengetuk terus-menerus, sahabatnya akhirnya bangun dan memberikan roti kepadanya. Perkataan “namun karena sikapnya yang tidak malu itu” (11:8) dapat pula diterjemahkan menjadi “namun karena kegigihannya itu”. Tuhan ingin agar kita berdoa dengan gigih, dengan penuh iman, bahwa kita akan menerima apa yang kita minta. Kita harus berdoa dengan keyakinan yang sama seperti seorang anak yang meminta kepada orang tuanya. Seorang anak tidak pernah punya banyak pertimbangan untuk meminta. Mereka bisa meminta dan terus meminta sampai orang tuanya mengabulkan permintaan mereka.

Tuhan tidak selalu mengabulkan permintaan kita. Namun, Ia akan memberikan yang jauh lebih baik sesuai dengan kasih karunia-Nya bagi kita. Apakah Anda sudah membiasakan diri untuk terus berdoa dengan gigih dan dengan mempercayai Allah? [WY]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021

圣经阅读:路加福音 11:1-28

新冠病毒大流行之前,当有人问,您有什么祷告事项要我为您 代祷的吗?很多人不知如何回答。他们身体健康、事业顺 利,甚至大大蒙福,以致他们不晓得要怎样回答。现今疫情之下, 有人问起祷告事项,他们有很多要别人代祷的,由于无人不受病毒 的侵害。在此表示,祷告经常被认为是设法获得某种事物的一部 分。处在顺境时,许多人觉得什么都不缺,因此祷告被认为是不需 要的。处在逆境时,才觉得需要祷告。

本日经文中,主耶稣教导我们,祷告必须坚持不懈、充满信 心。主透过关于一个人在半夜向朋友求饼的比喻来赐教(11:5- 8)。虽然已在半夜——当时不是做客的时间——他仍然去向朋友求 饼。他应该可以取消做客的念头,因为考虑到朋友已经睡了不要为 他开门。可是,他仍旧去求饼。可能,起初朋友懒惰起床或者假装 听不到半夜的叩门声,但是这人继续不停的敲门,最后朋友起来把 饼交给他。印尼文圣经“但因他那不知羞耻的态度”这句话中文圣 经翻译成“但因他情词迫切地直求”(11:8)。主耶稣要我们凭信 心恳切祷告,我们将能得到所求的。我们要有像孩子们向父母求的 那种信心,求的时候没有太多的考虑。他们一求再求直到父母答应 为止。

主不总是应允我们的祈求。然而,主将照着他的恩典把远远 更好的赐给我们。您是否已经习惯了恒心祷告和专心仰望上帝呢? [叶素心传道/古建江]




读 经 运 动 GKY/ 2021