HAMBA YANG BAIK | 良善的仆人





BACAAN ALKITAB : Lukas 17
Seperti apakah hamba yang baik itu? Hamba yang baik adalah hamba yang bersedia melakukan apa saja untuk tuannya. Ia akan membantu tuannya dengan sepenuh hati. Setelah bekerja keras untuk tuannya, ia akan bersukacita ketika melihat tuannya berhasil. Ia tidak mengharapkan pujian untuk dirinya sendiri, melainkan ia menginginkan agar tuannya dipuji dan dihormati oleh orang banyak. Dalam 17:7-10, Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya dengan memakai perumpamaan tentang seorang tuan dan hambanya untuk memberi gambaran tentang hamba yang baik, dengan maksud agar mereka tidak memegahkan diri saat berhasil melaksanakan tugas pelayanan yang ditugaskan kepada mereka. Perikop ini berkaitan dengan perikop sebelumnya (17:1-6), khususnya ayat terakhir. Tuhan Yesus mengatakan bahwa jika murid-murid-Nya memiliki iman sebesar biji sesawi saja, mereka akan dapat melakukan hal-hal besar (17:6). Sayangnya, orang yang berhasil melaku- kan hal besar cenderung menjadi sombong. Perumpamaan tentang tuan dan hamba di atas mengingatkan para murid agar selalu mengingat bahwa status mereka adalah hamba yang tidak sepantasnya menyombongkan diri setelah berjerih lelah dan berhasil menyelesaikan tugas pelayanan yang diberikan kepada mereka.

Seorang hamba yang baik tidak akan mengharapkan reward atau penghargaan atas kerja keras yang mereka lakukan. Bahkan, sesudah berjerih lelah, ia tetap harus melayani tuannya dahulu sebelum ia sendiri makan dan beristirahat. Seorang hamba tidak berhak menolak tugas yang diberikan tuannya, meskipun ia sudah merasa sangat lelah. Hamba dalam perumpamaan ini telah bekerja keras melakukan pekerjaan yang melelahkan, yaitu membajak sawah dengan menggunakan lembu atau kerbau serta menggembalakan ternak tuannya (17:7). Namun, ketika tuannya datang, ia harus terlebih dahulu melayani tuannya dengan menyediakan makanan (17:8). Meskipun sebelumnya sudah bekerja keras, seorang hamba harus mengatakan, “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan” (17:10). Walaupun si tuan seperti tampak kejam, sebenarnya tidak demikian. Ingatlah bahwa sesungguhnya, seorang hamba adalah milik tuannya, sama seperti orang percaya adalah milik Kristus. Apakah Anda telah menjadi hamba yang baik? [WY]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021

圣经阅读:路加福音 17

良善的仆人是什么样的呢?良善的仆人是愿意为主人做任何事 情。他将全心全意地帮助他的主人。为主人辛勤工作、看主 人成功之后,仆人会感到高兴。他不期望被夸耀,反而希望主人被 称赞与尊重。在17章7-10节,主耶稣用了主人和仆人的比喻来教导 门徒,上帝想告 门徒什么是良善的仆人,让他们知道,当他们成 功执行上帝所分配给他们的服侍时,没有什么值得自已夸耀的。这 段经文和上一段的经文是息息相关的(17:1-6)尤其是最后一节。 主耶稣说“你们若有信心像一粒芥菜种,你们就能够做大事” (17:6)。可惜,能够做大事的人往往变得骄傲。主人和仆人的比 喻是要提醒门徒要记得他们的本分就是仆人的本分,能够成功执行 上帝所分配的服侍时,并没有什么值得自已夸耀的。

良善的仆人不会指望他的辛勤劳动得到回报。即使疲累,他 仍会先服侍主人才去吃喝休息。仆人无权拒绝主人所给他的任务, 虽然他已经很累。比喻中的仆人已经辛勤劳动了,就是用牛或水牛 在田里耕地、放牧主人的羊(17:7)。但当主人回来,他会先伺候 主人预备晚饭(17:8)。虽然已经很疲累,但仆人只当说:“我们 是无用的仆人,所做的本是我们应分做的”(17:10)。看起来很凶 狠无情,但事实并非如此。请记住,仆人是属于他的主人正如信徒 属于基督。您是否已经成为良善的仆人?[叶素心传道/林玉琴]




读 经 运 动 GKY/ 2021