DOA DAN IMAN | 祷告与信心





BACAAN ALKITAB : Lukas 18:1-27
Tuhan Yesus sering kali memakai perumpamaan untuk mengajar atau untuk menjawab pertanyaan. Perumpamaan tentang hakim yang tidak benar (18:1-8) termasuk dalam rangkaian jawaban atas pertanyaan orang-orang Farisi tentang kapan Kerajaan Allah akan datang (17:20). Dalam 17:20-35, Tuhan Yesus menjelaskan keadaan eskatologis—yaitu keadaan yang akan terjadi di masa depan—saat Ia datang kedua kali. Dia menekankan bahwa yang penting bukan masalah waktu, melainkan sikap dan iman dalam menanti. Waktu kedatangan Kristus kedua kali tidak akan diberitahukan kepada manusia karena Kerajaan Allah sudah ada dan sudah hadir melalui kehadiran Yesus Kristus (17:21), dan sedang menunggu penggenapannya yang sempurna. Melalui perumpamaan tentang hakim yang tidak benar, Tuhan Yesus mengajar para murid dan orang-orang yang bertanya kepada-Nya tentang cara menanti sampai Kerajaan Allah digenapi dengan sempurna.

Dalam menantikan penggenapan Kerajaan Allah, mereka harus berdoa dengan tidak jemu-jemu. Berdoa dengan tidak jemu-jemu itu berhubungan erat dengan masalah iman. Orang yang sungguh-sungguh beriman pasti akan berdoa dengan tidak jemu-jemu. Dalam 18:8, Tuhan Yesus menyimpulkan perbuatan janda yang meminta terus-menerus di dalam perumpamaan itu sebagai tindakan iman. Orang yang beriman dengan sungguh-sungguh akan terus bertahan dan setia sampai akhir. Menjelang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, akan terjadi masa yang sukar (17:30-35). Orang yang tidak berdoa tidak akan mampu bertahan menghadapi banyak kesulitan, tetapi orang yang selalu berdoa akan mendapat kekuatan untuk bertahan sampai akhir.

Saat pandemi yang sedang kita hadapi ini juga termasuk masa yang sukar. Kita akan sulit mempertahankan iman pada masa yang sulit ini tanpa tekun berdoa. Kita tidak bisa mengetahui kapan pandemi ini akan benar-benar berakhir. Orang Kristen tidak boleh menjadi tawar hati sehingga tidak berdoa lagi. Tanpa doa, hati kita mudah dikuasai oleh rasa takut, gelisah, serta stres yang diakibatkan oleh pandemi yang berkepanjangan, dan selanjutnya kita bisa kehilangan damai sejahtera. Bila hakim yang jahat memenuhi permintaan janda yang tekun meminta, apalagi Bapa di surga: Ia akan memelihara hidup kita. Apakah Anda sudah bertekun dalam doa? [WY]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021

圣经阅读:路加福音 18:1-27

主耶稣经常用比喻来教导或回答问题。不义的官的比喻(18:1- 18)是法利赛人问“上帝的国几时来到”的答案(17:20)。 17章20-35节中主耶稣解释将来会发生的情况就是上帝第二次降临的 末世论。上帝想要强调最主要的不是时间,而是等待的态度和信 心。基督复临的时间不会向人类宣布,因为上帝的国已经存在,并 且已经通过耶稣基督的存在而存在(17:21),并在等待其完全实 现。主耶稣通过不义的官的比喻,教导门徒和那些问他如何等到上 帝的国度完全实现的人。

在等待上帝的国度实现时,他们必须不可灰心的祷告。不灰 心的祷告和信心是息息相关的。一个真正忠实的人肯定会祷告,永 不灰心。18:8中,那位寡妇在比喻中不断地来恳求法官,上帝把这 行为看成一种信心。那些拥有真正的信心的人将忍受并忠诚到最 后。在主耶稣第二次降临之前,将会有困难的时期(17:30-35)。 不祈祷的人将无法忍受艰辛,但始终祈祷的人将找到持久的力量。

面临疫情也是一种困难的时期。如果我们不努力祈祷,就很 难在这些困难时期保持信念。 我们不知道这种大流行何时会真正结 束。成为基督徒我们不要灰心停止祷告。没有祈祷,我们的心因为 长期疫情感到恐惧、焦虑甚至失去和平。若那位不义的管能满足那 不放弃的寡妇的要求,天上的父更会保护我们的生活。您是否已经 恒切祷告?[叶素心传道/林玉琴]




读 经 运 动 GKY/ 2021