MENGHADAPI MASALAH | 面对困难





BACAAN ALKITAB : Mazmur 55
Kita tidak bisa memastikan latar belakang mazmur ini, tetapi ada kemungkinan bahwa Raja Daud menuliskan mazmur ini pada masa pemberontakan Absalom, anak kandungnya sendiri (2 Samuel 15-18). Bila Raja Daud tidak mau menyebut nama Absalom dalam mazmur ini, bisa diduga bahwa hal itu disebabkan karena dia amat menyayangi anaknya, bahkan bisa dikatakan bahwa dia amat memanjakan anaknya itu. Raja Daud hanya menyebutkan bahwa yang membuat masalah yang ia hadapi terasa sangat berat adalah pengkhianatan sahabatnya, yang kemungkinan besar menunjuk kepada Ahitofel. Raja Daud merasa sulit menghadapi Ahitofel karena Ahitofel adalah sahabat dan sekaligus penasihat Raja Daud. Kedekatan mereka itulah yang membuat Ahitofel memahami sifat dan cara berpikir Raja Daud, sehingga nasihat Ahitofel menjadi amat jitu dan membahayakan (55:13-14). Itulah sebabnya, pemberontakan Absalom membuat Raja Daud merasa gelisah, ngeri, takut, gentar, cemas, dan sedih (55:5-6,18). Dalam keadaan yang sulit semacam itu, Raja Daud berseru kepada Allah! Dia meyakini bahwa Allah akan menolong dirinya (55:17). Bagi Raja Daud, mencari pertolongan Allah itu seperti sebuah refleks atau sebuah gaya hidup. Allah adalah tempat bagi Raja Daud untuk bersandar dan menyerahkan segala kekhawatirannya (55:23). Dia memercayai Allah (55:24). Kita tahu bahwa pemberontakan ini akhirnya berakhir dengan kematian Absalom (2 Samuel 18:9-15). Allah selalu menyediakan masa depan yang baik bagi setiap orang yang berharap kepada-Nya!


Banyak orang beranggapan bahwa masalah yang ia hadapi lebih berat daripada masalah yang dihadapi oleh orang lain. Akan tetapi, masalah yang dihadapi oleh Raja Daud dalam bacaan Alkitab hari ini termasuk masalah yang sangat berat, yaitu dikhianati oleh sahabatnya dan oleh anak kandungnya sendiri. Rasul Paulus mengatakan bahwa merupakan hal yang biasa saja bila kita—sebagai anggota umat Allah— menghadapi masalah dan bahwa seharusnya kita sanggup menghadapi atau mengatasi masalah tersebut bila kita mengikuti jalan keluar yang disediakan Allah (1 Korintus 10:13). Masalah apa yang sedang Anda hadapi saat ini? Saat Anda menghadapi masalah, apakah Anda sudah membiasakan diri untuk selalu bersandar kepada Allah dan mengikuti jalan keluar yang disediakan Allah itu? [P]





Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021

圣经阅读:诗篇 55

我们不能确定此诗篇的背景,有可能是大卫王亲身儿子押沙龙 叛变时所作的(《撒母耳记上》15-18章)。若大卫王不愿在 这诗篇里提及押沙龙的名字,可以猜测是因为他非常爱他的儿子, 甚至可以说是溺爱他。大卫王只论及他所面对难处的严峻性,是因 为被好友出卖了,此人极有可能是亚希多弗。大卫王觉得很难去应 对亚希多弗,因为他不仅是一位知己,也是他的谋士。基于他们的 深交,亚希多弗对大卫王的的性格和想法了如指掌,因此他所献上 的谋略是非常周密准确和危险的(55:12-13)。有鉴于此,押沙龙 的叛乱使大卫王焦虑,恐慌,害怕,战惊,忧虑和伤心(55:4- 5,17)。在四面楚歌的情况下,大卫王呼求上帝!他深信上帝会帮 助他(55:16)。对大卫王而言,求助于上帝如同一种自然反应或生 活方式。大卫王所仰赖的是上帝,他也将一切重担交托给祂 (55:22)。他依靠上帝(55:23)。我们知道这次的叛乱以押沙龙 的死告终(《撒母耳记下》18:9-15)。上帝常为凡仰望祂的人预备 更好的未来。

有许多人自以为所面对的困难比其他人更严重。然而,在本 日经文中,大卫王所面对的困难确实是非常严峻的,就是被密友及 亲身儿子背叛。使徒保罗说身为上帝的子民,我们遇见困难是不足 为奇的。只要我们跟随上帝为我们所预备的出路,那么问题就能迎 刃而解(《哥林多前书》10:13)。您现在正面对什么难题?当您面 对困难时,您是否惯常地依靠上帝,并跟随祂所预备的出路呢? [邱隆泰传道/林贞兰]




读 经 运 动 GKY/ 2021