JERAT KESUKSESAN | 成功的网罗





BACAAN ALKITAB : Hosea 10-11
Secara alamiah, manusia menginginkan kesuksesan yang bisa dilihat, dirasakan, dan dinikmati. “The more, the better” adalah ungkapan bahasa Inggris yang artinya, “makin besar atau makin sukses adalah makin baik”. Akan tetapi, sifat alamiah manusia membuat ungkapan ini tak selalu benar dan tak pantas dimutlakkan. Ingatlah bahwa dunia ini sudah jatuh ke dalam dosa. Menginginkan lebih banyak memperlihatkan keserakahan manusia yang tak pernah merasa cukup. Akar keserakahan adalah penyembahan berhala, yaitu AKU menjadi pusat segala sesuatu dan keinginan si AKU harus dipenuhi.

Dalam kasus bangsa Israel, bila mereka semakin makmur dan sejahtera, mereka akan semakin banyak berbuat dosa (10:1). Sebenarnya, praktik membuat dan menyembah berhala adalah untuk kepentingan mereka sendiri, bukan untuk kepentingan berhala yang mereka sembah. “Hati mereka licik (10:2),” “Apakah yang dapat dilakukan raja bagi kita? (10:3).” Berhala diri adalah akar dosa yang menghasilkan berbagai ma- cam dosa turunan. Mereka melupakan panggilan sebagai umat Tuhan sama sekali! Mereka seharusnya mencerminkan kekudusan Tuhan (lihat Imamat 11:44). Tuhan bukan sekadar memerintahkan bangsa Israel untuk menjadi bangsa yang kudus. Dari awal, saat bangsa Israel dibebaskan dari Tanah Mesir, Tuhan-lah yang merawat dan mendidik bangsa Israel (11:1-4). Kurang apa lagi? Keberhasilan, kemakmuran, dan kesejahteraan bisa menjadi jerat. Tuhan sudah memperingatkan bangsa Israel akan hal ini, “… dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan (Ulangan 6:11b-12, perhati- kan konteks ayat ini).” Berhati-hatilah terhadap perangkap kesuksesan, atau kita akan meninggalkan Tuhan dan dengan segenap tenaga mengejar kenyamanan, walaupun kita tahu bahwa harganya adalah nyawa kita akan terhilang dalam kekekalan (bandingkan Matius 16:26). Bila hal itu terjadi, ilah yang kita sembah adalah diri sendiri!

Bersyukurlah bahwa meskipun hukuman Tuhan terasa pahit, hukuman itu menunjukkan bahwa Tuhan tidak tinggal diam. Ia akan menyatakan keadilan-Nya. Setiap dosa dan pelanggaran mengandung konsekuensi. Hukuman adalah wujud kepedulian dan kasih Tuhan, agar kita berbalik kepada-Nya (Hosea 11:10-11). Jangan terlambat! [MN]





Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021

圣经阅读:何西亚书 10-11

人自然而然的会想起能够看见、感觉和享受的成功。“The more, the better ”是英文的习语,意思是“愈多愈好”。 但人的本性使这个习语不总是正确也不恰当。想得到越多显明了人 心不足的贪婪。贪婪的根源乃是拜偶像,也就是说“我”是一切的 中心,而且要满足 “我”的意愿。

在以色列民的情形中,若他们越繁荣越昌盛,他们就越犯罪 (10:1)。实际上,他们造偶像和拜偶像都是为了自己的利益,不 是为了他们所拜偶像的利益。“他们心怀二意(10:2)”,“王能 为我们作什么呢?(10:3)”自我为偶像是罪恶之根,且生出各种 各样遗传的罪。他们完全忘记了作为上帝子民的呼召!他们应该是 彰显上帝的圣洁(参《利未记》11:44)。上帝不是单单命令以色列 民成为圣洁的国民。从一开始,当以色列民从埃及地被释放出来, 是上帝保守他们和教导他们(11:1-4)。还少什么呢?

成功、繁荣和昌盛成为网罗。上帝已经提醒以色列关于这 点,“……你吃了而且饱足,那时你要谨慎,免得你忘记将你从埃 及地为奴之家,领出来的耶和华(《申命记》6:11下-12,注意这节 经文的背景)”。当心成功的陷阱,要不然我们将离开上帝,全心 全意的追求轻松愉快,即使知道要付上的代价是失去永恒的生命 (参阅《马太福音》16:26)。当那事发生时,我们所拜的偶像就是 自己本身!

感谢主,虽然上帝的惩罚是痛苦的,但却表明上帝并没有保 持沉默。祂必要显明祂的公义。每样罪恶和过犯都有后果。惩罚就 是上帝眷顾我们和爱我们的形式,叫我们回转(《何西阿书》11:10 -11)。千万别缓慢的回应上帝的警告![黄盛权传道/陈巧云]




读 经 运 动 GKY/ 2021