16 Oct MENGENAL ALLAH DAN MENGENAL DIRI
BACAAN ALKITAB : 1 Timotius 1:12-20
PERENUNGANKU
Di dalam bukunya yang berjudul What You Do Is Who You Are, Ben Horowitz, seorang pakar manajemen modern menuliskan pengamatannya tentang bagaimana beberapa pemimpin mengubah kondisi zaman mereka. Horowitz berpendapat bahwa para pemimpin perlu memahami diri dan strategi mereka serta membangun budaya agar bisa berhasil. Contohnya adalah Genghis Khan yang berasal dari latar belakang sederhana, tetapi dapat mengenali kekuatan bangsa Mongol, sehingga ia berhasil menyatukan bangsa Mongol dan membangun salah satu kekaisaran paling luas dalam sejarah dunia. Apa yang disampaikan Horowitz merupakan hal yang penting karena salah satu hikmat terbesar yang dapat diperoleh manusia adalah pengenalan akan dirinya.
John Calvin menulis demikian, “Hampir semua hikmat yang kita miliki, yakni hikmat yang benar, terdiri dari dua hal: pengenalan akan Allah dan pengenalan akan diri sendiri.” (Institutes of Christian Religion I.1.i). Dalam 1 Timotius 1:12-20, Rasul Paulus mengungkapkan motivasi pelayanannya yang lahir dari pengenalannya terhadap diri sendiri dan terhadap Allah. Di satu sisi, Rasul Paulus menyadari bahwa dirinya adalah seorang penghujat, seorang penganiaya, dan seorang ganas yang telah bertindak tanpa pengetahuan. Bahkan, dia menyebut dirinya sendiri sebagai “orang berdosa yang paling berdosa”. Di sisi lain, Rasul Paulus tidak lantas merasa bahwa dirinya tidak layak lalu tenggelam dalam mengasihani diri sendiri. Rasul Paulus mendapati bahwa pendosa seperti dirinya ternyata telah dikasihani oleh Kristus, telah dikaruniai anugerah yang berlimpah, dan telah mengalami seluruh kesabaran Allah. Oleh karena itu, Rasul Paulus tidak bisa tidak selain setia dalam tugas pelayanannya, dan kemudian memercayakan tugas pelayanan tersebut kepada Timotius dengan pesan agar Timotius senantiasa memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni.
Siapakah diri Anda di hadapan Allah? Siapakah Allah bagi diri Anda? Apakah Anda telah menolong orang-orang di sekitar Anda untuk mengenal diri mereka sendiri dan mengenal Alllah yang kita sembah? Tanpa hikmat dari pengenalan akan Allah dan pengenalan terhadap diri sendiri, tidak seorang pun dapat membangun budaya kehidupan Kristiani yang berhasil. [HL]
Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2020