MASALAH YANG SESUNGGUHNYA

BACAAN ALKITAB : Yesaya 31
PERENUNGANKU
Keputusan Kerajaan Israel Selatan untuk mengirim utusan ke Mesir guna mencari bantuan dalam menghadapi serangan pasukan Asyur adalah keputusan bodoh karena Mesir tidak sanggup menolong. Bangsa Israel gagal menyadari bahwa masalah yang sesungguhnya bukanlah ancaman bangsa Asyur melainkan hukuman Allah! Asyur adalah alat di tangan Allah untuk menghukum bangsa Israel, terutama rakyat Kerajaan Israel Utara. Masalah yang sesungguhnya bukanlah ancaman bangsa Asyur yang pasukannya sangat kuat, melainkan masalah dosa kepada Allah yang membuat mereka harus menghadapi hukuman Allah. Oleh karena itu, solusi yang disampaikan Allah melalui Nabi Yesaya adalah, “Bertobatlah, hai orang Israel, kepada Dia yang sudah kamu tinggalkan jauh-jauh!” (31:6). Kerajaan Israel Selatan seharusnya tidak mencari bantuan bangsa Mesir, melainkan bertobat dan merendahkan diri di hadapan Allah. Masalah Asyur adalah masalah kecil dalam sudut pandang Allah. Mencari pertolongan kepada bangsa Mesir bukan hanya merupakan perbuatan bodoh, melainkan juga merupakan perbuatan yang memandang rendah Allah. Allah Israel adalah Pelindung bangsa Israel. Oleh karena itu, seharusnya bangsa Israel datang mencari Allah, meninggalkan dosa, dan memohon perlindungan Allah, karena Allah tidak berkenan bila bangsa Asyur menyerang Yerusalem. Allah sendiri yang akan melindungi Yerusalem dari serangan bangsa Asyur.

Sampai hari ini, kebanyakan orang Kristen hanya memperhatikan masalah yang kelihatan oleh mata dan mengabaikan masalah rohani yang tidak kasat mata, apa lagi saat menghadapi masalah besar seperti pandemi Covid-19 yang telah mengubah cara hidup manusia. Kita tidak boleh mengabaikan masalah lahiriah, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa banyak masalah yang kasat mata sebenarnya berakar pada masalah rohani yang tidak kasat mata. Tanyakanlah secara jujur kepada diri Anda sendiri, “Apakah Anda yakin bahwa Allah sanggup mencegah munculnya wabah Covid-19? Apakah Allah sanggup menghentikan penyebaran wabah Covid-19?” Bila Anda yakin akan kesanggupan Allah, seharusnya Anda tidak membiarkan diri Anda dicekam oleh ketakutan tertular, melainkan Anda harus memusatkan pikiran Anda pada apa yang Allah kehendaki untuk Anda lakukan dalam situasi pandemi ini (bandingkan dengan Efesus 2:10). [P]






Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2020