YESUS DAN HUKUM TAURAT | 耶稣与律法





BACAAN ALKITAB : Lukas 5:27-39
Saat Tuhan Yesus datang ke dalam dunia, Ia tidak menghapuskan hukum Taurat, melainkan menggenapi hukum Taurat (Matius 5:17). Jika demikian halnya, apa yang membuat orang-orang Farisi dan para ahli Taurat tidak sepaham dengan Tuhan Yesus? Bukankah menggenapi hukum Taurat sama sekali tidak menentang hukum Taurat? Yang menjadi masalah, orang-orang Farisi dan para ahli Taurat pada zaman itu membuat hukum Taurat menjadi hukum atau aturan yang bersifat legalistik. Artinya, hukum Taurat harus dilakukan sebaik-baiknya secara tepat, tanpa mempertimbangkan motivasi maupun kondisi yang sedang dihadapi. Hukum Taurat dikembangkan dan diperluas menjadi aturan-aturan mendetail yang harus dilakukan secara tepat dalam segala kondisi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pada zaman itu, orang tidak mau membantu orang yang sakit pada hari Sabat karena takut melanggar batasan tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan pada hari Sabat.

Tuhan Yesus memberikan tiga perumpamaan untuk menjawab kritikan orang Farisi tentang murid-murid-Nya yang tidak ikut berpuasa seperti yang lazim dilakukan orang-orang saleh pada masa itu: Pertama, perumpamaan tentang sahabat mempelai laki-laki yang menjelaskan bahwa murid-murid-Nya tidak berpuasa karena Ia—sebagai mempelai laki-laki—masih bersama-sama dengan mereka. Oleh karena itu, waktu bersama merupakan waktu untuk bergembira, bukan untuk berpuasa. Saat Tuhan Yesus disalib dan kemudian meninggalkan murid-murid-Nya kelak, barulah mereka akan berpuasa. Kedua, perumpamaan tentang secarik kain baru yang tidak boleh dipakai untuk menambal baju tua, karena kain yang baru itu akan mengoyak baju tua tersebut. Ketiga, perumpamaan tentang anggur yang baru yang tidak boleh dimasukkan ke dalam kantong kulit yang tua karena proses fermentasi anggur baru itu akan membuat kantong kulit tua itu terkoyak, sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu hancur. Melalui ketiga perumpamaan tersebut, Tuhan Yesus hendak menyampaikan bahwa Ia datang untuk membawa jalan keselamatan yang baru bagi manusia. Hukum Taurat hanya mempersiapkan kedatangan Yesus Kristus dan menyadarkan bahwa kita memerlukan Juruselamat. Apakah Anda sudah memperoleh keselamatan yang hanya dapat diperoleh di dalam Kristus itu? [WY]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021

圣经阅读:路加福音 5:27-39

主耶稣在世上时,祂不是废掉律法,乃是成全律法(《马太福 音》5:17)。既然这样,那么是什么使法利赛人以及律法师 与主耶稣的看法不一致呢?成全律法岂不是不反对律法吗?造成问 题的是,那时代的法利赛人以及律法师,将律法作为具有法律性的 规条。也就是说,律法必须准确好好的行出来,不管动机或面对的 情况如何。律法被推展扩大成为详细的规则,是在任何情况下必须 准确的行出来的。因此,不足为奇的,在那时代,人们都不愿意在 安息日帮助病人,因为害怕触犯安息日所界定可以做以及不可以做 的事。

主耶稣说了三个比喻来回答法利赛人的批评,关于祂的门徒 没有跟着禁食,像当时敬虔的人通常所做的一样:第一,关于新郎 与陪伴之人的比喻,说明祂的门徒没有禁食是因为祂——作为新郎 ——还和他们在一起。因此,在一起的时刻是快乐的时刻,不是禁 食的时候。当主耶稣被钉在十字架上,然后离开祂的门徒时,他们 就要禁食了。第二,关于不能把新衣服撕下一块来补在旧衣服上的 比喻,因为新的一块布会将旧衣服撕破。第三,新酒不可装在旧皮 袋里的比喻,因为新酒的发酵过程会使旧皮袋裂开,酒漏出来,皮 袋也坏了。透过这三个比喻,主耶稣想要表达的是,祂来是要将新 的得救道路带给人类。律法只是预备耶稣基督的来到,并使我们领 悟到我们需要救主。您是否已得着只有在基督里才能得到的救恩? [叶素心传道/姚玲玲]




读 经 运 动 GKY/ 2021