TETAP SETIA | 保持忠诚





BACAAN ALKITAB : Lukas 19:1-27
Di sebuah ruangan kelas yang sudah penuh dengan murid-murid, tiba-tiba asisten guru mengumumkan bahwa guru wali kelas tidak dapat hadir dan para murid diminta untuk mengerjakan soal latihan di buku pelajaran. Sebagian besar murid tidak mau mengerjakan latihan yang ditugaskan tersebut karena mereka beranggapan bahwa sang guru tidak akan datang dan tugas tidak akan dikumpulkan. Mereka mengisi waktu dengan bermain game atau memakan makanan ringan sambil mengobrol dan saling bercanda. Tanpa disangka-sangka, ternyata sang wali kelas tiba-tiba datang karena rapat yang harus ia hadiri dibatalkan. Wali kelas itu meminta agar para murid mengumpulkan tugas yang telah diberikan kepada mereka. Yang tidak mengumpulkan tugas diberi sanksi berupa pengurangan nilai.

Kehidupan orang Kristen juga sering seperti para murid di atas. Banyak orang Kristen yang tidak memedulikan apa yang telah Tuhan amanatkan kepada umat-Nya. Mereka beranggapan bahwa Tuhan yang tidak kasatmata itu tidak memerhatikan atau bahwa Tuhan akan memaklumi bila mereka tidak melaksanakan amanat yang Ia berikan pada mereka. Akan tetapi, sebenarnya kita harus sadar bahwa Tuhan menginginkan agar kita tetap produktif saat Ia tidak bersama-sama dengan kita secara fisik dan bahwa Ia pasti akan datang kembali. Tuhan Yesus mengajarkan hal ini melalui sebuah perumpamaan (19:12-27) tentang seorang bangsawan yang hendak pergi ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di sana. Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberi mereka masing-masing satu mina untuk berdagang—satu mina senilai dengan upah pekerja harian selama 100 hari atau 4 bulan dengan perhitungan 6 hari seminggu. Setelah dinobatkan menjadi raja, ia kembali dan memanggil hamba-hambanya untuk mengetahui hasil dagang mereka. Namun, ternyata ada hamba yang tidak menggunakan uang itu untuk berdagang. Raja sangat marah dan mengambil uang yang tidak dipergunakan itu dan diberikan kepada orang yang telah mendapat untung 10 mina. Ia kemudian menjelaskan prinsip Kerajaan Allah: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi. Akan tetapi, siapa yang tidak mempunyai, apa yang ada padanya akan diambil (19:26). Yang setia akan lebih dipercaya, sedangkan yang tidak setia tidak akan dipercayai lagi. Apakah Anda setia? [WY]




Renungan Seorang Murid GKY Sunter / 2021

圣经阅读:路加福音 19:1-27

在一间坐满学生的教室里,副教授突然宣布班主任来不了,并 要求学生们在教室里做课本的习题。大多数学生不想做作 业,因为他们认为班主任不可能来,而且作业也不会提交。他们就 开始玩游戏、边吃零食边聊天、开玩笑来打发时间。没想到,班主 任突然来教室,因为他得参加的会议被取消。班主任要求学生们把 作业提交给他,没有提交的将会接受扣分的处罚。

基督徒的生活也经常像以上所述的学生。许多基督徒不在乎 上帝所赐下的命令。他们认为那看不见的上帝不会注意、或者若我 们不执行上帝的命令,上帝将会原谅他们。然而,我们必须意识 到,当上帝在世上不在我们身边,上帝希望我们保持服侍祂,因为 耶稣必定再来。上帝通过一千银币的比喻教导我们(19:12-27), 就是有一位贵族往远方去,要接受王位。那位贵族就叫了自己的十 个仆人来,给他们一人一百银币,让他们用这笔钱做生意(一百银 币等于100天的工资或4个月的工资,一周是6天工作日)。那贵族得 了王位回来,就吩咐把那些领了钱的仆人召来,要知道他们做生意 赚了多少。没想到有一位仆人没有把钱用来做生意。国王很生气就 把他的一百银币给那有一千的仆人。他就解释天国的原则:凡是有 的,还要给他;没有的,就算他有什么也要拿去(19:26)。忠诚的 将会更被信任,不忠诚的将不会被信任。你是否忠诚?[叶素心传 道/林玉琴]




读 经 运 动 GKY/ 2021